Pengabdi Klien

Kusno, seorang pekerja radio yang sangat memiliki visi dan misi yang jelas dalam kehidupannya, yaitu berkelahi dengan klien. Pekerjaannya sebagai orang kreatif di radio membuatnya harus bertemu dengan banyak klien dengan keunikan dan keajaiban masing-masing. Klien adalah pemasok rupiah utama ke perusahaan, melayaninya dengan sepenuh hati adalah kewajiban semua pekerja, tapi apa iya mereka harus terus-menerus dibela? Dipuja? Disembah? Ingat, mereka bukan Tuhan.

10 tahun bekerja di radio, 10 tahun pula ia berurusan dengan klien. Perdebatan sengit sering ia alami atas dasar kecintaan pada perusahaan. Klien yang sok tahu, gak mau terima masukan, merasa paling bener, gak berkeprimanusiaan, kurang ajar, mata keranjang, mata duitan, dan segala sifat dasar lain sudah pernah ia temui. Namun, dari sekian keburukan, terselip kisah-kisah manis dalam perjalanannya di industri ini. Pertemuannya dengan Belor (bencong selebor), klien rempong yang justru malah menjadi sahabatnya, juga Nadia, satu-satunya klien yang berhasil mengisi hatinya walau sesaat, serta tentu kehadiran Ayas si bokong indah dalam kesehariannya.

Klien membuat Kusno mendapatkan pekerjaan dan posisi yang mumpuni di radio tempatnya bekerja, tapi klien pula yang membuat Kusno sempat kehilangan pekerjaan, sehingga ia harus mencari radio lain yang mau menampungnya. Pembalasan sudah disiapkan, disingkirkannya ia dari radio lamanya tidak membuat ia jatuh tertimpa tangga, ia cepat bangkit dan perlahan menaiki anak tangga tersebut satu demi satu untuk kemudian merencanakan misi pembalasan atas klien yang menjadi musuh besarnya itu, sebut saja Kambing.