Menu
Your Cart

Serat Tripama 2: Seruling jiwa

Serat Tripama 2: Seruling jiwa
100% ORIGINAL
Serat Tripama 2: Seruling jiwa
Rp79,000
Rp56,880
Hemat Rp22,120 (28%)
Pengiriman Ke DKI JAKARTA
Ongkos Kirim Rp 0
Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL)
JOIN

Deskripsi

Segunung apa pun diamku merenung, tak mungkin aku sampai pada pemahaman mengapa aku mencintaimu, Kekasih ...."
Episode kedua Serat Tripama kali ini adalah tentang Kumbakarna, adik Rahwana. Apa istimewanya kisah Kumbakarna di dalam buku ini? Barangkali salah satunya adalah karena dia menjadi saksi cinta Raja Alengka, Rahwana, kepada Sinta.
Kala itu Kumbakarna sedang berjalan melewati titian tangga nada yang dimainkan Sinta. Suara musiknya melanda relung hati Kumbakarna. Melanda pula ke seluruh jutaan prajurit kera yang tengah mengepung Alengka. Yang jelas, lewat musik itu, Kumbakarna mengerti alasan Rahwana jatuh cinta kepada Sinta, istri Rama. Dia pulalah yang menjadi saksi Sinta menyentuh tangan Rahwana di Taman Argasoka. Suatu hal yang untuk kali pertama dilakukan oleh putri mantili itu. Tak ada kata-kata. Rahwana pun tak berani ge-er bahwa itu pertanda Sinta mulai jatuh hati kepadanya.
Hanya Kumbakarna yang menjadi saksi ...
Dan dahan pohon nagasari yang sayup tertiup angin.
Inilah rangkuman kisah tentang nada, ritme, dan cinta. Ta ta ta.
Inti cerita
Episode kedua Serat Tripama kali ini adalah tentang Kumbakarna, adik kandung Rahwana. Si raksasa yang doyan tidur melulu ini adalah salah satu orang menentang cinta Rahwana kepada Sinta, selain juga Wibisana. Ketika Rama bersama bala tentara kera mengepung Alengka, Kumbakarna menolak ajakan Rahwana untuk ikut berperang melawan Rama. Sementara itu, tentara Alengka mulai berguguran satu per satu, dan bala tentara kera terus menggempur Alengka. Hingga suatu hari, Kumbakarna tidak sengaja melewati sebuah taman. Dari taman itu, terdengar alunan musik yang sangat menyentuh hatinya. Kumbakarna yakin bahwa yang memainkan musik itu pastilah seorang perempuan. Benar saja, ternyata yang memainkan musik dari taman itu adalah Dewi Sinta. Kumbakarna teringat istrinya, Dewi Aswani, yang juga suka bermain musik. Walau kini Dewi Aswani tak pernah lagi bermain musik, namun di dalam mimpi Kumbakarna, Dewi Aswani terus bermain musik. Itulah alasan kenapa Kumbakarna doyan tidur, karena hanya di dalam mimpinya dia bisa mendengarkan istrinya bermain musik. Ketika Kumbakarna melihat Sinta bermain musik, dirinya langsung mengerti alasan Rahwana jatuh cinta kepada Sinta. Tanpa pikir panjang, Kumbakarna langsung maju ke medan perang.
 
 
 
 
 
 
Format : Soft Cover
ISBN13 : 9786022912767
Tanggal Terbit : April 2017
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Bentang Pustaka
Dimensi : 170 mm x 240 mm
 

Ulasan

Tulis Ulasan

Silahkan login atau daftar untuk mengulas