Menu
Your Cart

MENOLAK AYAH 2025

MENOLAK AYAH 2025
MENOLAK AYAH 2025
100% ORIGINAL
MENOLAK AYAH 2025
MENOLAK AYAH 2025
MENOLAK AYAH 2025
Rp115,000
Rp82,800
Hemat Rp32,200 (28%)
Pengiriman Ke DKI JAKARTA
Ongkos Kirim Rp 0
Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL)
JOIN

Deskripsi

Ini bukan sebuah epos dari perjuangan di masa PRRI. Hanya kisah anak Batak yang melata hingga ke Jakarta. Tatkala seorang laki-laki mengabaikan istrinya, hanya meninggalkan penderitaan bagi perempuan, pantaskah dia menjadi seorang ayah? Ingatan pada ibu adalah sumber daya cinta. Perempuan adalah semesta kasih bagi Tondinihuta.

Prolog:
Dari lereng bukit lepaslah pandangan ke bawah. Permukaan danau bagai cermin biru memantulkan gumpalan kapas putih. Angin bertiup namun tidak menyentuh muka danau yang tenang. Semata-mata lukisan awan bergerak. Di pinggir danau jalan berkelok, dari kejauhan sayup terdengar alunan trompet klakson bus antardaerah yang menghubungkan Medan dengan pedalaman, ke Tapanuli sampai Sumatra Tengah. Tentulah bus Sibualbuali. Nada suara diantar angin yang merayap di perbukitan. Begitu melangut. Serasa jauh di masa lalu. Begitu berindu. Oh, dia ingin kembali ke dalam bus itu.

Rasa-rasanya, belum berapa lama lewat, dia masih bergelantungan dengan keterampilan seekor lutung. Dia kenek bus yang menjalani rute Medan–Bukittinggi. Harus cekatan naik melalui tangga di bagian belakang bus untuk menata barangbarang penumpang diatas atap. Manakala seluruh barang sudah ditata rapi dan tertutup terpal, dia turun menyusup lewat jendela masuk ke dalam bus. Di setiap kota, bus berhenti di kantor perwakilan perusahaan, dan dia kembali naik ke atap, mengambilkan barang-barang milik penumpang yang turun di perhentian itu. Tak kalah pentingnya, memeriksa keselamatan barang-barang pos. Di atap bus terdapat peti besar khusus untuk membawa kiriman pos antardaerah yang menggunakan jasa angkutan bus.

Profil Penulis:
ASHADI SIREGAR lahir di Pematang Siantar, 1945, tinggal di Yogyakarta sejak tahun 1964 hingga sekarang. Pada 1970-an dia dikenal untuk novel best seller-nya, seperti Cintaku di Kampus Biru, Kugapai Cintamu, Terminal Cinta Terakhir, Sirkuit Kemelut; semuanya telah difilmkan. Dia telah menulis 12 novel.

Selain itu Ashadi juga mengajar di Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), serta pengajar tidak tetap pada Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Program Sekolah Pascasarjana Kajian Budaya dan Media UGM. Sejak 2010 pensiun sebagai pegawai negeri Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dia juga memimpin Lembaga Penelitian Pendidikan Penerbitan Yogya (LP3Y) sejak 1992 hingga 2014, sebuah organisasi yang berfokus pada pengembangan jurnalisme dan pelatihan wartawan. Buku Menolak Ayah ini adalah novel mutakhirnya.

Jumlah Halaman : 440
Tanggal Terbit : 26 Mar 2025
ISBN : 9786024248642
Penerbit : KPG
Berat : 460 gr
Lebar : 13 cm
Panjang : 20 cm

Ulasan

Tulis Ulasan

Silahkan login atau daftar untuk mengulas