Menu
Your Cart

Leonardo Da Vinci A Memory of His Childhood

Leonardo Da Vinci A Memory of His Childhood
Leonardo Da Vinci A Memory of His Childhood
100% ORIGINAL
Leonardo Da Vinci A Memory of His Childhood
Leonardo Da Vinci A Memory of His Childhood
Leonardo Da Vinci A Memory of His Childhood
Rp49,000
Rp36,750
Hemat Rp12,250 (25%)
Pengiriman Ke DKI JAKARTA
Ongkos Kirim Rp 0
Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL)
JOIN

Deskripsi

APA yang terjadi jika seorang mahaguru membicarakan mahaguru lainnya? Bagaimanakah dia mengutarakannya? Juga, sudut pandang mana dan apa hasilnya?
Sigmund Freud, sang ‘mahaguru’ dalam diskursus psikoanalisis, seperti menjawab rentetan pertanyaan di atas. Dia mengemukakan cara pandangnya atas seorang mahaguru lain yang berasal dari ranah atau disiplin praktik dan kajian yang berbeda: Leonardo da Vinci. Inilah yang menarik: seorang pendekar psikoanalisis mengkaji kerja-kerja seorang seniman. Mungkinkah? Tentu saja. Freud membuktikannya dalam buku ini. Freud menganalisis diri Leonardo, mengkaji karya-karyanya, dan menghubungkan karya dengan diri sang seniman.
Minat Freud terhadap Leonardo sebenarnya telah muncul sejak lama. Dalam suratnya kepada Fliess pada 9 Oktober 1898 dia mengatakan, “Mungkin orang kidal yang paling terkenal adalah Leonardo, yang tidak diketahui memiliki masalah cinta.”
Ketertarikan itu ternyata amat serius. Di antara buku-buku favoritnya, Freud menyebutkan buku hasil penyelidikan Merezhkovsky tentang Leonardo. Namun, dorongan langsung atas kerja Freud berikutnya untuk menulis buku ini muncul pada musim gugur 1909. Saat itu salah seorang pasiennya, demikian ujar Freud dalam suratnya pada C.G. Jung, memiliki karakteristik seperti Leonardo. Bedanya, ujar Freud, sang pasien tidak memiliki kegeniusan sebagaimana Leonardo.

Ulasan

Tulis Ulasan

Silahkan login atau daftar untuk mengulas