Menu
Your Cart

Hutan Adat Menanti Asa: Kearifan Lokal Masyarakat Adat Luwu Utara dalam Kelola Hutan

Hutan Adat Menanti Asa: Kearifan Lokal Masyarakat Adat Luwu Utara dalam Kelola Hutan
Hutan Adat Menanti Asa: Kearifan Lokal Masyarakat Adat Luwu Utara dalam Kelola Hutan
100% ORIGINAL
Hutan Adat Menanti Asa: Kearifan Lokal Masyarakat Adat Luwu Utara dalam Kelola Hutan
Hutan Adat Menanti Asa: Kearifan Lokal Masyarakat Adat Luwu Utara dalam Kelola Hutan
Hutan Adat Menanti Asa: Kearifan Lokal Masyarakat Adat Luwu Utara dalam Kelola Hutan
Rp82,000
Rp56,580
Hemat Rp25,420 (31%)
Pengiriman Ke DKI JAKARTA
Ongkos Kirim Rp 0
Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL)
JOIN

Deskripsi

Buku ini merupakan dokumentasi keterlibatan penulis selama lebih dari satu tahun dalam proyek "Prakarsa Masyarakat Adat Memenuhi Nilai-Nilai Kelestarian Fungsi Ekonomi, Ekologi, dan Sosial dalam Mengelola Sumber Daya di Bentang Alam Tana Luwu ". Banyak pembelajaran yang dapat penulis peroleh dari mengeksplorasi ragam kearifan lokal masyarakat adat tiga lokasi di Luwu Utara dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya hutan yang sudah berlangsung selama puluhan bahkan ratusan tahun, yang memperkuat bukti bahwa masyarakat yang selama ini terpinggirkan dalam pengusahaan hutan skala besar ternyata memiliki sistem pengelolaan hutan yang mampu menjamin kelestarian sumber daya hutan.

Dari model penataan ruang wilayah adat sesuai dengan peruntukannya yang dikembangkan masyarakat adat, berupa zona Passapa' tua, Pangngala Mandalan. dan Pangngala Ijagai yang difungsikan sebagai kawasan hutan dengan fungsi perlindungan; Passapa, Pangngala, dan Pa'belaran yang difungsikan sebagai kawasan hutan dengan fungsi produksi; dan masih banyak lagi ragam zona lainnya dalam penataan ruang wilayah adat. Selain itu masyarakat adat di tiga lokasi tersebut masih memegang aturan dan pranata adat untuk mengatur tata hubungan bermasyarakat dan aturan adat dalam pemanfaatan sumber daya alam, termasuk mekanisme pengadilan adat jika ada pelanggaran aturan adat tersebut. Masih banyak lagi ragam kearifan lokal dari representasi masyarakat adat Luwu Utara yang sayang apabila tidak didokumentasikan dengan baik, meskipun ada kemungkinan di luar tiga lokasi ini masih banyak kearifan lokal yang belum sempat terdokumentasikan.

Ulasan

Tulis Ulasan

Silahkan login atau daftar untuk mengulas