Menu
Your Cart

Centhini I: Tambangraras Amongraga

Centhini I: Tambangraras Amongraga
Centhini I: Tambangraras Amongraga
100% ORIGINAL
Centhini I: Tambangraras Amongraga
Centhini I: Tambangraras Amongraga
Centhini I: Tambangraras Amongraga
Rp92,000
Rp69,000
Hemat Rp23,000 (25%)
Pengiriman Ke DKI JAKARTA
Ongkos Kirim Rp 0
Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL)
JOIN

Deskripsi

Tema utama teks Centhini atau disebut Suluk Tambangraras – Amongraga adalah tasawuf Jawa atau manunggaling kawula Gusti atau kesempurnaan hidup (kasidan jati). Hakikat Tuhan, hakikat manusia, dan bagaimana manusia menuju Tuhannya secara benar diuraikan secara tuntas dan sangat mendalam. Perjalanan manusia secara benar dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu syariat/sêmbah raga, tarekat/sêmbah cipta, hakikat/sêmbah jiwa, dan makrifat/sêmbah rasa. Puncak atas tahap akhir adalah insan kamil atau manunggaling kawula Gusti atau kesempurnaan hidup. Namun, pada tingkatan manunggaling kawula Gusti disebutkan dalam teks ini bahwa hakikat zat manusia sebagai makhluk dengan hakikat zat Tuhan tetap berbeda. Disebutkan bahwa hakikat zat Tuhan adalah tan kêna kinaya ngapa 'tidak dapat dikatakan dengan apa pun'. Adapun hakikat zat manusia adalah ia dijadikan oleh Tuhan. Kedudukan manusia terbatas, dibatasi oleh Tuhan.

Adapun kandungan isi teks Centhini sangat beragam, meliputi sejarah, pendidikan (prenatal dan postnatal), geografi, topografi, arsitektur, pengetahuan alam, falsafah, agama, tasawuf, mistik, ramalan, sulapan, ilmu magi (ilmu kekebalan, ilmu sirêp, dan ilmu penjahat), perlambang, adat istiadat, tata cara (tata cara perkawinan, tata cara membuat dan pindah rumah, tata cara berganti nama, tata cara meruwat, tata cara menerima tamu, dan tata cara selamatan dalam daur hidup), etika, pengetahuan sifat manusia (psikologi), pengetahuan dunia fauna, pengetahuan dunia flora/botani, obat tradisional, makanan tradisional, seni (seni tari, seni suara, seni karawitan, seni wayang, seni pedalangan, dan seni topeng), bahkan sampai pada hal-hal intim manusia pun diuraikan dalam naskah ini. Setiap uraian gambaran keadaan dituangkan secara mendetail dengan gaya bahasa yang memukau.

Karena kandungan isi teksnya yang demikian, pustaka Centhini sering disebut sebagai “Ensiklopedia Kebudayaan Jawa”, yaitu tentang segala ilmu yang terdapat di permukaan bumi Pulau Jawa. Hal itu menjadikan Centhini sebagai naskah yang paling tebal di antara naskah Jawa dan Nusantara yang lain.

Ulasan

Tulis Ulasan

Silahkan login atau daftar untuk mengulas