Cahaya Cinta di Manchester

Siapa pun sangat mudah mengucapkan kata cinta. Tapi ketika cinta menuntut pengorbanan dan perjuangan, hanya manusia yang memiliki kesucian dan kekuatan cinta saja yang mampu mengucapkannya.

Dua anak muda menabur benih cinta di kota Manchester, yang kemudian bersemi saat musim gugur di London. Begitu cepat mereka merajut keindahan dan kebahagiaan seakan cinta sudah berada dalam genggaman mereka. Tetapi kehidupan berkata lain. Kehidupan memaksa mereka menapaki bukit cadas, mengarungi topan badai, dan merangkak dalam kegelapan, untuk meraih cinta mereka. Mampukah mereka tetap melangkah, walau badan penuh luka dan hati terasa perih?

Yang pasti mereka meyakini, “Seribu orang belum tentu mampu menghasilkan sebuah kebaikan, tetapi satu orang bisa menebarkan seribu keburukan. Sekalipun demikian, satu orang bisa memancarkan seribu cinta, tetapi seribu orang tidak akan mampu menghancurkan sebuah cinta.”