Senandi Rasa

Berlin Ghazefa Lifen Soekotjo, hanyalah seorang mahasiswi Kedokteran Universitas Indonesia berdarah Tionghoa yang seluruh hidupnya hanya didedikasikan untuk belajar. Keresahannya terhadap kebijakan pemerintah, membuat Berlin mengikuti agenda mahasiswa untuk berunjuk rasa. Namun, kerusuhan saat demonstrasi, malah mempertemukannya dengan Gerhana Sabrang Assegaf—senior di Jurusan Teknik Elektro berdarah Arab yang hampir menyerah dengan hidupnya sendiri. Pertemuan pertama yang kurang baik, menjadi awal dari rangkaian semesta menjebak keduanya dalam sebuah takdir yang saling bersinggungan. “Sebab, bisa jadi berbekal rasa kehilangan, membuat kita malah saling menemukan.”