Menu
Your Cart

Sosrokartono

Sosrokartono
Sosrokartono
100% ORIGINAL
Sosrokartono
Sosrokartono
Sosrokartono
Rp85,000
Rp61,200
Hemat Rp23,800 (28%)
Pengiriman Ke DKI JAKARTA
Ongkos Kirim Rp 0
Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL)
JOIN

Deskripsi

Sugih tanpo bondo(Kaya tanpa harta)

Digdoyo tanpo aji(Tak terkalahkan tanpa kesaktian)

Nglurugtanpo bolo (Menyerbutan papasukan)

Menang tanpo ngasorake(Menang tanpa merendahkan)

Trimah mawi pasrah(Menerima juga pasrah)

Suwung pamrih tebihajrih(Jika tanpa pamrih tak perlu takut)

Langgeng tan onosusah tan onobungah(Tetap tenang meskipun ada duka dan suka)

Anteng mantheng sugeng jeneng(Tidak macam-macam membuat nama baik terjaga)



Lahir di pedalaman Jepara, dari seorang ibu biasa namun mengalir darah ningrat dari bapaknya. Hanya selisih dua tahun dari adiknya, Kartini, benang kehidupannya seakan melipir sunyi. Ketika sejarah mencatat dengan tinta emas Kartini, ia memilih jalannya sendiri sebagai poliglot, penguasa 26 bahasa asing dan 10 bahasa Nusantara. Meskipun puluhan tahun bersekolah di Belanda dan mengembara ke Eropa, ia tetap mencintai bangsanya dan tak sudi menghempaskan nilai-nilai pribumi. Dengan tanda dia berkata saat berpidato di Kongres Bahasa dan Sastra Belanda ke-25 di Gent, Belgia, pada September 1899: “Dengan tegas saya menyatakan diri saya sebagai musuh dari siapa pun yang akan membikin kita (HindiaBelanda) menjadi bangsa Eropa atau setengah Eropa dan akan menginjak-injak tradisi serta adat kebiasaan kita yang luhur lagi suci. Selama matahari dan rembulan bersinar, mereka akan saya tantang!”

Sosrokartono, pelajar pertama dari bangsa Hindia di Negeri Kompeni, wartawanperangDunia I yang saratmisteri, hingga pulang ke tanah air demi mengabdikan hidupnya untuk sesama anak negeri. Sejak menginjakkan kaki pertama di bumi pertiwi, tokoh-tokoh muda pergerakan dan anak-anak emas pada zamannya, salah satunya Bung Karno, menjadikannya guru politik dan spiritual.

Ulasan

Tulis Ulasan

Silahkan login atau daftar untuk mengulas