Bajang tersungkur di belakang sekolah. Wajahnya bonyok, darah keluar dari pelipis mata dan mulutnya. Rambut acak-acakan, tangan kanan memar, tiga kancing bajunya copot. Lima orang lelaki tak henti menendang tubuh Bajang. Anak itu sama sekali tidak melakukan perlawanan. Dia hanya melindungi kepalanya..