Menu
Your Cart

Negeri Ribuan Pelangi - Transformasi Menuju ke Sistem Nilai yang Lebih Baik

Negeri Ribuan Pelangi - Transformasi Menuju ke Sistem Nilai yang Lebih Baik
Negeri Ribuan Pelangi - Transformasi Menuju ke Sistem Nilai yang Lebih Baik
100% ORIGINAL
Negeri Ribuan Pelangi - Transformasi Menuju ke Sistem Nilai yang Lebih Baik
Negeri Ribuan Pelangi - Transformasi Menuju ke Sistem Nilai yang Lebih Baik
Negeri Ribuan Pelangi - Transformasi Menuju ke Sistem Nilai yang Lebih Baik
Rp198,000
Rp138,600
Hemat Rp59,400 (30%)
Pengiriman Ke DKI JAKARTA
Ongkos Kirim Rp 0
Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL)
JOIN

Deskripsi

Indah dan pesona pelangi telah menjadi inspirasi terwujudnya buku ini. Karena faktanya Indonesia ini kaya akan keindahan. Lagi pula, negeri kita sebagai negara kepulauan yang berada di garis khatulistiwa dengan kondisi iklim yang khas dengan lama musim hujan dan kemarau yang nyaris sama kecuali di beberapa daerah, kaya akan pelangi. Banyak masyarakat tradisional di berbagai pelosok menyebut pelangi sebagai tangga tempat para bidadari turun mandi di telaga. Sesungguhnya, terjadinya pelangi karena proses terurainya cahaya matahari oleh prisma yang terbentuk dari butir-butir air hujan di awan. Cahaya matahari yang tak berwarna ini jika terurai, terdiri dari ruas-ruas cahaya yang akhirnya menjadi beraneka warna. Dari aneka warna keindahan itu memunculkan ribuan cerita dan pemahaman tentang Negeri Ribuan Pelangi. Melalui interaksi dengan para pendidik, pengusaha, teknokrat, birokrat dan terutama dengan keluarga, Siswono Yudo Husodo berupaya mencatat apa pun yang diingat selama ini, terutama sistem nilai yang hampir dilupakan banyak orang. Mengingat ke depan Indonesia akan semakin berat tantangannya dalam mengisi kemerdekaan, maka sejarah dan sistem nilai bukan sekadar catatan masa lalu, tetapi pemahaman masa lalu untuk dipakai sebagai pembelajaran untuk masa depan. Sebagai learning person, kita harus dapat mengambil pelajaran dari pengalaman, membangun pemahaman bersama (cumulative knowledge), dan menjaga perspektif yang bersifat sebagai cermin ke depan (forward-looking). Suatu kata bijak mengingatkan kita semua akan pentingnya memahami masa lalu. “A generation which ignores history has no past and no future”. Oleh karena itu, melalui momentum kekayaan pengalaman, penulis ini berupaya menggali prinsip, inspirasi, inovasi dan legasi, di mana untold stories atau story behind the scenes-nya menjadi kaca benggala atau cermin besar. Dari sisi pribadi, ia telah melewati masa “susah” dan masa “senang”, ketika sebagai pengusaha dan politisi, maupun pendidik, baik sebagai menteri maupun sebagai developer maupun sebagai kontraktor. Dari sisi peran, ia telah berusaha untuk berbuat yang terbaik, baik sebagai pengusaha, sebagai politisi, sebagai pendidik, sebagai ayah, sebagai kakek, maupun sebagai anak. Ia juga dituntut oleh keadaan untuk lincah (agile), seraya terus menjalankan sistem-sistem nilai luhur yang diperolehnya dalam interaksinya dengan masyarakat Jawa tradisionil, para dalang, pitutur-pitutur dari para sesepuh, dari senandung-senandung lagu Jawa antara lain Dandanggula yang penuh makna, maupun yang ia peroleh dari tradisi suku-suku lain. Suatu kata bijak mengingatkan kita akan pentingnya memahami nilai-nilai luhur bangsa masa lalu. “The past is where you learned the lesson. The future is where you apply the lesson”. Ke depan, untuk menjemput tantangan, suatu kata bijak mengingatkan kita akan pentingnya memahami sistem nilai masa lalu. “We can only become a better person if we have the inclination and the resolve, only if we accept that life is a learning curve, and all experiences add something to our personality.” Semoga buku ini membawa dampak positif tentang kepemimpinan, kewirausahaan dan pendidikan dalam melestarikan sistem nilai yang sudah tertanam di masyarakat untuk masa mendatang.
Jumlah Halaman : 480

Tanggal Terbit : 06 Jul 2022

ISBN : 9786230033322

Penerbit : ELEX

Berat : 500 gr

Lebar : 15 cm

Panjang : 23 cm

Ulasan

Tulis Ulasan

Silahkan login atau daftar untuk mengulas