Menu
Your Cart

Imunologi Susu

Imunologi Susu
Imunologi Susu
100% ORIGINAL
Imunologi Susu
Imunologi Susu
Imunologi Susu
Rp98,000
Rp67,620
Hemat Rp30,380 (31%)
Pengiriman Ke DKI JAKARTA
Ongkos Kirim Rp 0
Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL)
JOIN

Deskripsi

Susu merupakan cairan yang pertama kali dikonsumsi oleh setiap anak mamalia setelah lahir ke dunia, untuk dapat bertahan hidup dan berkembang. Komponen-komponen susu yang terdiri dari komponen gizi makro dan mikro yang berkualitas tinggi serta komponen bioaktif menjadikan susu sebagai pangan yang hampir sempurna. Nilai gizi susu yang lengkap dan seimbang serta digestibilitasnya yang tinggi sangat cocok dikonsumsi oleh anak-anak, remaja, dewasa, dan orang lanjut usia. Namun, karena adanya perbedaan antara komposisi ASI dan jenis susu lainnya, terkadang menimbulkan respons yang negatif terutama pada bayi dan anak-anak yang mengonsumsi susu sapi, seperti timbulnya reaksi alergi.

Selain nilai gizi yang lengkap, susu juga mengandung protein antibodi (imunoglobulin) yang bermanfaat sebagai benteng pertahanan terhadap penyakit. Konsentrasi antibodi di dalam susu sapi normalnya rendah, namun dengan kemajuan teknologi konsentrasi antibodi ini dapat ditingkatkan melalui produk-produk susu imun (immune milk). Relevansi konsumsi susu sapi (atau susu dari ternak perah lainnya) maupun susu imun untuk manusia masih sering menjadi pertanyaan karena imunoglobulin yang dominan di dalam ASI dan kolostrum ASI adalah IgA sekretori, sedangkan imunoglobulin yang dominan di dalam susu dan kolostrum sapi berupa IgG. Peran protektif IgA dalam ASI telah didokumentasikan dengan baik, yaitu melindungi bayi terhadap infeksi dan menciptakan respons non- mflamasi terhadap mikrobiota sehingga mencegah peradangan usus. IgG susu sapi juga memiliki sejumlah efek yang serupa, yaitu mengikat patogen yang relevan dengan patogen pada manusia, efek pada fagositosis, dan pencegahan infeksi. Jadi, secara fungsional IgG susu sapi memang memiliki efek pada sistem imun manusia sehingga tetap relevan untuk dikonsumsi manusia, terutama bagi bayi pada periode setelah kelahiran jika ibu tidak dapat menyusui anaknya. Selain itu, konsumsi susu sapi juga relevan pada masa setelah periode ASI eksklusif, ketika infeksi saluran pernapasan dan gastrointestinal diketahui meningkat sebagai akibat menurunnya IgG dari ibu yang diperoleh secara pasif dalam serum, serta menurunnya IgA dari ASI dalam saluran pencernaan bayi.

Beberapa proses pengolahan susu di antaranya dapat berpengaruh terhadap struktur kimia protein susu sehingga dapat mengubah epitop yang akhirnya berpengaruh pada respons imun tubuh yang ditimbulkannya, baik positif maupun negatif. Dengan demikian, dalam prosesing susu harus menggunakan teknologi yang tepat dan mempertimbangkan tujuan penggunaan produk yang akan dihasilkan.

Ulasan

Tulis Ulasan

Silahkan login atau daftar untuk mengulas
Tags: Nurliyani, BK10