Menu
Your Cart

Transendensi Feminin: Kesetaraan Gender Menurut Simone de Beauvoir

Transendensi Feminin: Kesetaraan Gender Menurut Simone de Beauvoir
Transendensi Feminin: Kesetaraan Gender Menurut Simone de Beauvoir
100% ORIGINAL
Transendensi Feminin: Kesetaraan Gender Menurut Simone de Beauvoir
Transendensi Feminin: Kesetaraan Gender Menurut Simone de Beauvoir
Transendensi Feminin: Kesetaraan Gender Menurut Simone de Beauvoir
Rp90,000
Rp63,000
Hemat Rp27,000 (30%)
Pengiriman Ke DKI JAKARTA
Ongkos Kirim Rp 0
Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL)
JOIN

Deskripsi

Transendensi feminin adalah peristilahan langsung dari Simone de Beauvoir dalam karya Le Deuxeme Sex (1949) yang diterjemahkan menjadi The Second Sex (1954). Meskipun dikabarkan terjemahannya cukup bermasalah, inilah buku penting dan pertama mengulas kesetaraan gender, suatu gagasan yang kini kita kenal dalam perbendaharaan bahasa Indonesia.

Demi kesetaraan itu, diperlukan transendensi yang dalam filsafat eksistensialis J.P. Sartre adalah kebebasan dalam eksistensi. Kehadiran manusia sebagai eksistensi memiliki transendensi yang mengatasi imanensi, seperti halnya hubungan antara subjek dan objek, suatu polaritas yang sekaligus berarti transendensi maskulin dan imanensi feminin, aktivitas maskulin dan pasivitas feminin.

Dalam perbedaan gender, perempuan pun ditanggapi berbeda dari pria, menjadi liyan, yang lain, dan menjadi objek pasif bukan subjek aktif. Feminitas pun ditelusuri dalam psikoanalisa sebagai feminine character (V. Klein) pada ulasan Freud, dan psikoanalisa lainnya seperti pada Jung, Adler, Karen, Horney, Helena Deutsch, dan Maslov, akhirnya bermuara pada gagasan eksistensi dengan kebebasan dasariah. Padahal sebagai manusia, perempuan dapat melaksanakan kebebasannya juga demi kesetaraan. Oleh Simone de Beauvoir dijelaskan bahwa transendensi feminin itu nyaris terwujud secara historis, antropologis, sosiologis, dan empiris psikologis.

Pada hasil Tes Rozenzweig, tampil dengan jelas masculine character yang pada saat frustrasi menjadi extra-punitive (agresif cenderung mengalahkan pihak lain) dan ego-defensive (menyelamatkan martabatnya). Berbeda dengan feminine character, yang cenderung menyalahkan diri sendiri dan merawat silaturahmi.
Jumlah Halaman: 184
Tanggal Terbit: 21 Okt 2019
ISBN: 9786020387239
Penerbit: GPU
Berat: 204 gr
Lebar: 13.5 cm
Panjang: 20 cm

Ulasan

Tulis Ulasan

Silahkan login atau daftar untuk mengulas