Menu
Your Cart

SISI LAIN DIPONEGORO 2025

SISI LAIN DIPONEGORO 2025
SISI LAIN DIPONEGORO 2025
100% ORIGINAL
SISI LAIN DIPONEGORO 2025
SISI LAIN DIPONEGORO 2025
SISI LAIN DIPONEGORO 2025
Rp140,000
Rp100,800
Hemat Rp39,200 (28%)
Pengiriman Ke DKI JAKARTA
Ongkos Kirim Rp 0
Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL)
JOIN

Deskripsi

PERANG JAWA (1825-30) adalah suatu “tsunami” dalam sejarah Indonesia modern yang menghancurkan tatanan lama Jawa dan melahirkan sebuah pemerintah kolonial baru, Hindia Belanda (1818-1942). Perang total ini juga menjadi pemicu lahirnya historiografi baru. Untuk pertama kali dalam sastra Jawa modern muncul sebuah autobiografi—Babad Diponegoro (1832)—yang ditulis Pangeran Diponegoro (1785-1855) dalam pengasingan di Manado.

Isu legitimasi kekuasaan menjadi hal yang diperdebatkan dengan seru. Apakah sang Pangeran murni memperjuangkan kebenaran sebagai Ratu Adil atau sebenarnya dimakan kepongahan kekuasaaan alias pamrih? Bagi mantan komandan hulptroepen (pasukan cadangan pribumi) di Bagelen, Raden Adipati Cokronegoro I, bupati perdana Purworejo pascaperang (menjabat 1831-1856), jawabannya sudah jelas: Diponegoro seorang yang hebat tapi memiliki kelemahan fatal: ambisi dan keangkuhan.

Dalam naskah yang ditulis Cokronegoro dengan bantuan mantan panglima Diponegoro di Bagelen, Basah Pengalasan, Babad Kedung Kebo (1843), Cokronegoro seperti menjawab autobiografi sang Pangeran. Versi sejarah Perang Jawa ini membenarkan pilihan Cokronegoro untuk memihak kepada Belanda. Kekuasaan kolonial baru yang bercokol telah menjadi masa depan bangsa dan belum saatnya untuk mengusir kaum penjajah. Maka mengharapkan muncul seorang Juru Selamat alias Ratu Adil amat terlalu dini.

Buku ini, yang didasarkan pada dua tulisan kunci pakar Perang Jawa, Peter Carey, pada pertengahan 1970-an, tentang Babad Kedung Kebo dan historiografi Jawa, merupakan pengantar inspiratif untuk sejarawan. Buku ini mengajak kita untuk mengerti bahwa sejarah Jawa pada awal abad ke-19 sangat beraneka ragam dan historiografi lokal sangat kaya. Tulisan Cokronegoro juga memperingatkan kita bahwa tidak ada satu versi sejarah yang benar. Babad Kedung Kebo menjadi salah satu bahan yang mengukir dunia Jawa.
Jumlah Halaman : 306
Tanggal Terbit : 16 Jul 2025
ISBN : 9786024246808
Penerbit : KPG
Berat : 326 gr
Lebar : 13 cm
Panjang : 20 cm

Ulasan

Tulis Ulasan

Silahkan login atau daftar untuk mengulas