Kehilangan seorang ibu sering kali meninggalkan ruang hampa yang sulit diisi, tetapi bagi Syafira, luka itu justru menjadi kompas yang menuntunnya. Dari kamar kecil di Yogyakarta hingga jalanan Istanbul dan Washington D.C., ia menapak perjalanan penuh air mata, doa, dan harapan—semuanya demi memenuh..