Di Hindia Belanda, seorang perempuan peranakan menulis surat kepada lelaki Indo. Surat itu berisi penentangannya soal diskriminasi ras dan peredaran opium di era 1930-an. Di sebuah kedai bandar, perkelahian antarpendatang tidak terbendung. Kedai itu pun menjadi saksi ketika para kasim Tiongkok datan..