Menu
Your Cart

Mengapa Si Penjudi Masuk Surga Sedangkan Si Sufi Masuk Neraka?

Mengapa Si Penjudi Masuk Surga Sedangkan Si Sufi Masuk Neraka?
Mengapa Si Penjudi Masuk Surga Sedangkan Si Sufi Masuk Neraka?
100% ORIGINAL
Mengapa Si Penjudi Masuk Surga Sedangkan Si Sufi Masuk Neraka?
Mengapa Si Penjudi Masuk Surga Sedangkan Si Sufi Masuk Neraka?
Mengapa Si Penjudi Masuk Surga Sedangkan Si Sufi Masuk Neraka?
  • Ketersediaan:
  • Penerbit: Narasi
  • Model: 9789791683432
  • MPN: NAG130431
Rp28,000
Rp21,000
Hemat Rp7,000 (25%)
Pengiriman Ke DKI JAKARTA
Ongkos Kirim Rp 0
Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL)
JOIN

Deskripsi

Disadari atau tidak. kita seeing memakai topeng-lopeng kemunafikan untuk menjadikan segala amal perbuatan kita menjadi terlihat baik dalam pandangan manusia. Baik itu berupa topeng intelektual, topeng sosial, bahkan topeng kesalehan. Dengannya. kita menjadi lupa pada hakikat amal perbuatan tersebut yang selayaknya kita dasarkan pada niat yang tulus dan ikhlas hanya untuk Allah Tuhan Yang Mahakuasa.

Kita bisa belajar dari kisah Si Sufi yang rumahnya berhadap-hadapan dengan tetangganya seorang penjudi. Setiap kali pulang dari berjudi, Si Penjudi melihat Si Sufi menumpuk batu di depan rumah sebagai tanda peringatan bagi perbuatan buruk Si Penjudi. Hal ini berlangsung sekitar 20 tahun. dan terhenti ketika Si Sufi dan Si Penjudi menmggaldunia.

Si Penjudi merasa heran karena ternyata malaikat mendapat permtah dari Allah untuk membawanya ke surga. la kemudian berpikir bahwa Si Sufi pasti masuk ke surga yang lebih baik dari dirmya Ketika hal tersebut ditanyakan kepada malaikat. di luar dugaan ternyata Si Sufi justru dimasukkan ke dalam neraka. Lalu sebenarnya apa torjadi? Mengapa Si Penjudi masuk surga sedangkan Si Sufi masuk neraka?

Buku ini berisi kisah-kisah pencerahan yang insya Allah mampu menuntun kita mengenal berbagai topeng kemunafikan yang seharusnya kita tinggalkan Dituturkan melalui bahasa yang sederhana dengan beberapa kisah yang mampu mengundang tawa sekaligus menyentuh jivva Setelah membacanya. semoga kita sadar sehingga selain mampu menjalankan syanah, kita juga mampu menggapai hakikat dari setiap amal perbuatan kita. Amin

Ulasan

Tulis Ulasan

Silahkan login atau daftar untuk mengulas