

100% ORIGINAL


Kamu Cacat Maka Aku Ada
- Stock: Gudang Penerbit
- Penulis: FX Rudy Gunawan (Author)
- Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
- Model: 9786231344595
- MPN: 592502489
Rp110,000
Rp79,200
| Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS) | JOIN |
Deskripsi
Penyandang disabilitas berbeda dari penyandang kegilaan (neurosis). Penyandang disabilitas tak bisa “sembuh” dan jadi “normal”, tidak seperti orang gila. Seorang tunadaksa meskipun memakai kaki palsu yang mahal tetap saja disebut tunadaksa, sedangkan orang gila setelah dirawat di rumah sakit jiwa dan dinyatakan sembuh akan dianggap normal.
Konstruksi budaya masyarakat sejak masa pra-kolonial, kolonial, sampai pasca-kolonial dibangun atas dasar hegemoni normalitas sebagai dasar tatanan, keteraturan, dan norma-norma kehidupan bersama. Hegemoni normalitas—salah satunya dilegitimasi oleh keberadaan penyandang disabilitas—dari sisi kekuasaan memiliki kekuatan lebih besar, lebih mengakar, dan lebih universal dibandingkan dengan, misalnya, rasisme yang didasarkan pada perbedaan warna kulit.
Buku ini membedah bagaimana penyandang disabilitas menjadi bagian dari praktik artikulatoris yang tidak terwacanakan dalam suatu hegemoni yang terstruktur di wilayah bawah sadar manusia. Merekalah residu-residu yang tertinggal di setiap jejak peradaban manusia. Gerakan disabilitas atau disability rights movement di Indonesia adalah sebuah contoh bagaimana gerakan itu selalu hanya menjadi sebuah “unsur” yang tak pernah diartikulasikan.
Tentang Penulis:
FX Rudy Gunawan ialah seorang penulis, jurnalis, dan pekerja budaya. Pendiri majalah khusus disabilitas Diffa, Koran Desa, dan penerbit buku GagasMedia. Alumnus Fakultas Filsafat UGM dan Pascasarjana Kajian Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dia terpilih mengikuti residensi penulis dari Komite Buku Nasional di New York (2019), residensi puisi di Chile dari program beasiswa non-degree LPDP (2022), serta residensi di Kazakhstan pada 2024.Penyandang disabilitas berbeda dari penyandang kegilaan (neurosis). Penyandang disabilitas tak bisa “sembuh” dan jadi “normal”, tidak seperti orang gila. Seorang tunadaksa meskipun memakai kaki palsu yang mahal tetap saja disebut tunadaksa, sedangkan orang gila setelah dirawat di rumah sakit jiwa dan dinyatakan sembuh akan dianggap normal.
Konstruksi budaya masyarakat sejak masa pra-kolonial, kolonial, sampai pasca-kolonial dibangun atas dasar hegemoni normalitas sebagai dasar tatanan, keteraturan, dan norma-norma kehidupan bersama. Hegemoni normalitas—salah satunya dilegitimasi oleh keberadaan penyandang disabilitas—dari sisi kekuasaan memiliki kekuatan lebih besar, lebih mengakar, dan lebih universal dibandingkan dengan, misalnya, rasisme yang didasarkan pada perbedaan warna kulit.
Buku ini membedah bagaimana penyandang disabilitas menjadi bagian dari praktik artikulatoris yang tidak terwacanakan dalam suatu hegemoni yang terstruktur di wilayah bawah sadar manusia. Merekalah residu-residu yang tertinggal di setiap jejak peradaban manusia. Gerakan disabilitas atau disability rights movement di Indonesia adalah sebuah contoh bagaimana gerakan itu selalu hanya menjadi sebuah “unsur” yang tak pernah diartikulasikan.
Tentang Penulis:
FX Rudy Gunawan ialah seorang penulis, jurnalis, dan pekerja budaya. Pendiri majalah khusus disabilitas Diffa, Koran Desa, dan penerbit buku GagasMedia. Alumnus Fakultas Filsafat UGM dan Pascasarjana Kajian Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dia terpilih mengikuti residensi penulis dari Komite Buku Nasional di New York (2019), residensi puisi di Chile dari program beasiswa non-degree LPDP (2022), serta residensi di Kazakhstan pada 2024.
Jumlah Halaman : 240
Tanggal Terbit : 29 Okt 2025
ISBN : 9786231344595
Penerbit : KPG
Berat : 260 gr
Lebar : 14 cm
Panjang : 21 cm
Konstruksi budaya masyarakat sejak masa pra-kolonial, kolonial, sampai pasca-kolonial dibangun atas dasar hegemoni normalitas sebagai dasar tatanan, keteraturan, dan norma-norma kehidupan bersama. Hegemoni normalitas—salah satunya dilegitimasi oleh keberadaan penyandang disabilitas—dari sisi kekuasaan memiliki kekuatan lebih besar, lebih mengakar, dan lebih universal dibandingkan dengan, misalnya, rasisme yang didasarkan pada perbedaan warna kulit.
Buku ini membedah bagaimana penyandang disabilitas menjadi bagian dari praktik artikulatoris yang tidak terwacanakan dalam suatu hegemoni yang terstruktur di wilayah bawah sadar manusia. Merekalah residu-residu yang tertinggal di setiap jejak peradaban manusia. Gerakan disabilitas atau disability rights movement di Indonesia adalah sebuah contoh bagaimana gerakan itu selalu hanya menjadi sebuah “unsur” yang tak pernah diartikulasikan.
Tentang Penulis:
FX Rudy Gunawan ialah seorang penulis, jurnalis, dan pekerja budaya. Pendiri majalah khusus disabilitas Diffa, Koran Desa, dan penerbit buku GagasMedia. Alumnus Fakultas Filsafat UGM dan Pascasarjana Kajian Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dia terpilih mengikuti residensi penulis dari Komite Buku Nasional di New York (2019), residensi puisi di Chile dari program beasiswa non-degree LPDP (2022), serta residensi di Kazakhstan pada 2024.Penyandang disabilitas berbeda dari penyandang kegilaan (neurosis). Penyandang disabilitas tak bisa “sembuh” dan jadi “normal”, tidak seperti orang gila. Seorang tunadaksa meskipun memakai kaki palsu yang mahal tetap saja disebut tunadaksa, sedangkan orang gila setelah dirawat di rumah sakit jiwa dan dinyatakan sembuh akan dianggap normal.
Konstruksi budaya masyarakat sejak masa pra-kolonial, kolonial, sampai pasca-kolonial dibangun atas dasar hegemoni normalitas sebagai dasar tatanan, keteraturan, dan norma-norma kehidupan bersama. Hegemoni normalitas—salah satunya dilegitimasi oleh keberadaan penyandang disabilitas—dari sisi kekuasaan memiliki kekuatan lebih besar, lebih mengakar, dan lebih universal dibandingkan dengan, misalnya, rasisme yang didasarkan pada perbedaan warna kulit.
Buku ini membedah bagaimana penyandang disabilitas menjadi bagian dari praktik artikulatoris yang tidak terwacanakan dalam suatu hegemoni yang terstruktur di wilayah bawah sadar manusia. Merekalah residu-residu yang tertinggal di setiap jejak peradaban manusia. Gerakan disabilitas atau disability rights movement di Indonesia adalah sebuah contoh bagaimana gerakan itu selalu hanya menjadi sebuah “unsur” yang tak pernah diartikulasikan.
Tentang Penulis:
FX Rudy Gunawan ialah seorang penulis, jurnalis, dan pekerja budaya. Pendiri majalah khusus disabilitas Diffa, Koran Desa, dan penerbit buku GagasMedia. Alumnus Fakultas Filsafat UGM dan Pascasarjana Kajian Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dia terpilih mengikuti residensi penulis dari Komite Buku Nasional di New York (2019), residensi puisi di Chile dari program beasiswa non-degree LPDP (2022), serta residensi di Kazakhstan pada 2024.
Jumlah Halaman : 240
Tanggal Terbit : 29 Okt 2025
ISBN : 9786231344595
Penerbit : KPG
Berat : 260 gr
Lebar : 14 cm
Panjang : 21 cm
Ulasan
Tags: FX Rudy Gunawan,
KPG,
2025-10-29,
STO2025,
NewProduct2025
Rekomendasi Produk Lainnya
Deskripsi BukuHari-hari Miiko dan kawan-kawan di SD Suginoki telah usai. Sambil menyimpan semua kenangan indah dalam hati, mereka kini melangkah maju ..
Rp28,800 Rp40,000
7 Etos Langit adalah salah satu buku “vitamin” untuk siapa pun yang membacanya, baik kalangan remaja, profesiona,l karyawan, atau pensiunan. Buku ini ..
Rp39,600 Rp55,000
Jody Baxter dan keluarganya hidup di tanah pertanian mereka yang terpencil di Florida pada akhir tahun 1800-an. Sebagai anak tunggal, Jody sangat ingi..
Rp69,840 Rp97,000
Learn about Dinosaurs
Hours of fun learning
20 reusable stickers to place and create your own dinosaur sticker collection...
Rp64,800 Rp90,000
Buku ke-8 Serial Anak Tere LiyeBuku-buku ini adalah 'mahkota' kepenulisan Tere LiyeApa yang kau lihat di savana? Rerumputan? Satu-dua pohon yang meran..
Rp71,280 Rp99,000
4 review(s)
Kehidupan Maxine Ferguson berubah setelah orangtuanya bercerai. Cewek ini harus pindah ke New York, dan harus mengikuti gaya hidup di sekolah barunya ..
Rp46,800 Rp65,000
20 review(s)
Dewi adalah seorang dokter muda dari Jakarta yang mendapat tugas untuk melanjutkan stase di RSUD Ambarawa bersama dua orang temannya harus mulai berad..
Rp32,400 Rp45,000
4 review(s)
Buku aktivitas ini berisi berbagai permainan menyenangkan, aktivitas seru, teka-teki misterius, dan masih banyak lagi!*******
Inside Out 2: Jadi Dir..
Rp42,480 Rp59,000
JIKA KAU PUNYA KESEMPATAN KEDUA UNTUK CINTA, APA KAU AKAN MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG SAMA?Sebagai mesin waktu, sebuah telepon ajaib tidak terl..
Rp59,040 Rp82,000
32 review(s)
“Dulu, sebelum memiliki anak, saya adalah orang yang sangat tidak teratur. Saya tidak punya jadwal yang tetap untuk mandi, bahkan makan. Setelah memil..
Rp41,760 Rp58,000
The Tipping Point merupakan kisah petualangan interlektual yang ditulis dengan semangat yang mudah menular dalam menggali kekuatan dan kebahagian dari..
Rp54,000 Rp75,000
56 review(s)
Buku ini secara detail membahas tentang pengelolaan jaringan menggunakan RouterOS. Bahasan yang terkandung dalam buku ini cukup kompleks, namun disaji..
Rp74,880 Rp104,000
"Ah manusia! Selalu tergiur oleh 'seandainya'. Seolah-olah dengan perkataan itu kita bisa membentuk dunia baru atau kehidupan lain yang sesuai dengan ..
Rp36,288 Rp50,400
16 review(s)
Menyambut semester baru, Bossun, dkk. telah menjadi murid kelas 3. Ada banyak sekali kejadian menarik, mulai dari pergantian kelas, pemilihan pengurus..
Rp18,000 Rp25,000
8 review(s)
Ivanda Cherlin, penulis buku ini adalah perempuan multi tasking dan multi talenta. Selain sebagai ibu rumah tangga, makeup artist, entrepreneur, juga ..
Rp92,880 Rp129,000
“Bunda, Naura mau merapikan mainan sendiri!†Naura merapikan bola-bola, buku-buku, dan boneka-boneka. Setelah itu, Naura menemukan sesuatu yang me..
Rp42,480 Rp59,000
Samsung AC Standard 1 PK Fast Cooling AR-09NRFLDW Paket Pemasangan AC termasuk :
Material Pemasangan:
- Pipa 3 m
..
Rp3,345,000
Pernyataan cinta Yui berakhir dengan penolakan dari Yoshizawa. Sementara itu Akira pergi berlibur ke Kyoto tanpa mendapatkan kabar apapun dari Yui.
Mu..
Rp28,800 Rp40,000
Give me E! Give me X! Give me O! Give me… EXO! Enggak perlu dijelasin udah pada tahu kan apa atau siapa EXO itu? Siapa pun juga pasti mau kan dikasih ..
Rp48,960 Rp68,000
36 review(s)










