Hamur 13

“Cari apaan?” 

“Jas hujan.” 

“Warna biru bukan?” 

“IYA IYA IYAA. LO LIHAT?” 

“Dipakai Udin.” 

“Hah? Dipakai pergi? Lah terus gue gimana dong ini ke kampus.” Icel mengerucutkan bibirnya. 

“Bukan. Bukan dipakai pergi ke luar.” 

“Terus?” 

“Di dapur dia. Dipakai buat goreng cireng.” 

“UDIIINN!!” 

Tinggal satu kontrakan dengan 13 manusia berbeda watak membuat tidak ada satu hari pun yang mereka lewatkan tanpa bertengkar. Berawal dari pertemuan tak sengaja di sebuah indekos karena kekeliruan sang pemilik dalam memberikan informasi, mengakibatkan mereka harus tinggal satu atap selama 3 bulan lamanya. Namun siapa sangka dari pertemuan itu, ikatan yang terjalin diantara mereka semakin erat dan berakhir tinggal bersama di satu rumah bernomor 13 di sudut Kota Malang. Hingga pada suatu hari, satu per satu latar belakang mereka mulai terkuak dan masalah mulai bermunculan.