Menu
Your Cart

Pemimpin yang Tuhan

Pemimpin yang Tuhan
100% ORIGINAL
Pemimpin yang Tuhan
Rp89,000
Rp64,080
Hemat Rp24,920 (28%)
Pengiriman Ke DKI JAKARTA
Ongkos Kirim Rp 0
Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL)
JOIN

Deskripsi

Setiap orang pasti memilih pemimpin yang bisa dipercaya. Namun percaya membabi buta kepada pemimpin tersebut justru bisa menjadi persoalan. Berprasangka baik memang perbuatan yang dianjurkan. Namun selalu berprasangka baik tanpa sedikit pun meletakkan sikap kritis justru membahayakan. Pemimpin adalah sebuah jabatan di mana orang-orang di sekitarnya menaruh harapan. Bukan jalan agar dirinya menjadi Tuhan dan memaksa orang lain mengikuti apa maunya. Dibanding pemimpin yang lalim, rakyat yang sangat tunduk dan menyerang siapapun yang mengkritik pemimpinnya, justru lebih lalim lagi.

***

Tentang Penulis : Emha Ainun Nadjib, lahir pada 27 Mei 1953 di Jombang, Jawa Timur. Pernah meguru di Pondok Pesantren Gontor, dan “singgah” di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Emha Ainun Nadjib merupakan cendekiawan sekaligus budayawan yang piawai dalam menggagas dan menoreh kata-kata. Tulisan-tulisannya, baik esai, kolom, cerpen, dan puisi puisinya banyak menghiasi pelbagai media cetak terkemuka. Pada 1980-an aktif mengikuti kegiatan kesenian internasional, seperti Lokakarya Teater di Filipina (1980); International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City, AS (1984); Festival Penyair Internasional di Rotterdam, Belanda (1984); serta Festival Horizonte III di Berlin Barat, Jerman Barat (1985). Cukup banyak dari karya-karyanya, baik sajak maupun esai, yang telah dibukukan. Di antara sajak yang telah terbit, antara lain “M” Frustasi (1976), Sajak Sepanjang Jalan (1978), Syair Lautan Jilbab (1989), Seribu Masjid Satu Jumlahnya (1990), dan Cahaya Maha Cahaya (1991). Adapun kumpulan esainya yang telah terbit, antara lain Indonesia: Markesot Bertutur, Markesot Bertutur Lagi, Arus Bawah (2014), 99 untuk Tuhanku (2015), Istriku Seribu (2015), Kagum kepada Orang Indonesia (2015), Orang Maiyah (2015), Titik Nadir Demokrasi (2016), Tidak. Jibril Tidak Pensiun! (2016), Daur I: Anak Asuh Bernama Indonesia (2017), Daur II: Iblis Tidak Butuh Pengikut (2017), Daur III: Mencari Buah Simalakama (2017), Daur IV: Kapal Nuh Abad 21, Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai (2018), Gelandangan di Kampung Sendiri (2018), Sedang Tuhan pun Cemburu (2018), dan Kiai Hologram (2018).

 

Tanggal Terbit    September 2018
Dimensi             13 cm x 20,5 cm
Penerbit             Bentang Pustaka
ISBN                  9786022915126
Halaman            400
Bahasa              Indonesia
Format               Soft Cover

Ulasan

Tulis Ulasan

Silahkan login atau daftar untuk mengulas